Tanmay Bakshi Programer Termuda Dari Kanada
Tanmay Bakshi Programer Termuda Dari Kanada – Tanmay Bakshi adalah seorang programmer yang berusia 13 tahun, pengembang perangkat lunak yang telah menerbitkan beberapa aplikasi serta source code. ia sudah dipekerjakan oleh IBM Watson dengan bayaran 1.25 juta dollar atau sekitar 15 miliar per tahun.
Tanmay Bakshi Programer Termuda Dari Kanada
Tanmay Bakshi sudah jatuh cinta dengan komputer sejak usia lima tahun, Pada usia ke sembilan, ia merilis aplikasi iPhone pertamanya. Remaja asal Kanada ini sudah mempunyai kemampuan dalam pemrograman serta memiliki lebih dari 20.000 pelanggan saluran YouTube yang mengajarkan pengkodean komputer. Baca juga Cara Mendapatkan Bitcoin dari A-Ads
Saat ini, ia berada di Australia untuk bekerja pada IBM Watson Summit, perusahaan yang berdiri di Amerika Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat keras serta perangkat lunak komputer, Ia bertemu para ahli membahas teknologi bisa membantu orang dan bisnis di masa depan.
“Jika dipikirkan lagi, maka ada banyak hal menarik perhatian anak berusia lima tahun, terutama terhadap komputer,” kata Tanmay
“Hanya melihat layar yang berubah warna atau bahkan menampilkan nama saya di layar, apa pun itu, saya seperti anak berusia lima tahun lainnya yang terpesona pada komputer.”
Ayah Tanmay, Puneet, adalah juga seorang pemrogram komputer dan ia sudah menanamkan ketertarikan komputer pada anaknya sejak dari kecil. “Bahkan sebelum dia mulai bersekolah, kami bisa melihat ada sesuatu yang berbeda dari Tanmay,” kata Puneet.
“Memang tidak ada yang berbeda dari Tammay, tapi kami bisa melihat sesuatu yang unik dari dirinya.” Imbuh Puneet
Tanmay terinspirasi sang pendiri Apple, Steve Jobs terutama mengenai semangat dan dedikasi terhadap karya yang diciptakan Steve Jobs. “Dan sekarang saya sangat senang karena apa yang saya hasilkan dapat digunakan dalam dunia kesehatan,” kata Tammay.
Tammay sudah bergabung dengan proyek kolaborasi bersama IBM yang bertujuan membantu perempuan yang menderita quadriplegic (penyakit yang menyebabkan kelumpuhan) di Kanada yang tak bisa berkomunikasi.
“Saya tertarik untuk berbagi ilmu pengetahuan saya tentang teknologi yang saya geluti saat ini kepada masyarakat,” tuturnya