Resiko Bagi Pengguna Lensa Kontak
Resiko Bagi Pengguna Lensa Kontak – Pengguna lensa kontak jelas jelas berpotensi terinfeksi bakteri, jamur, atau mikroba lainnya. Tetapi, bukan berarti Anda harus bermusuhan dengan lensa kontak. Lensa kontak merupakan salah satu peralatan medis yang paling aman ketika dipakai secara benar.
Resiko Bagi Pengguna Lensa Kontak
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memakai kontak lensa.
Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter mata terlebih dahulu. Pilihlah jenis lensa kontak yang paling sesuai dengan kebutuhan, kenyamanan Anda dan arahan dari dokter. Secara umum, ada dua jenis lensa kontak, antara lain:
Soft Contact Lenses
lensa jenis ini lembut secara lentur sehingga nyaman dipakai. Tetapi, soft lens lebih rapuh serta perlu dibersihkan lebih sering daripada hard lenses pasalnya ini terbuat dari bahan silicone hydrogel, yaitu jenis plastik lembut yang dapat menyerap banyak air.
Hard Contact Lenses
Hard lens mempunyai bentuk yang lebih kaku serta keras, tapi memberikan penglihatan yang lebih tajam. Disamping itu, lensa ini mempunyai pori pori yang memungkinkan oksigen mencapai kornea. Perihal ini bisa mengurangi masalah yang diakibatkan ketika kornea tak mendapat cukup oksigen. Lensa kontak ini biasanya tak dijual bebas di pasaran, melainkan di dokter mata atau klinik khusus mata. Harganya pun relatif lebih mahal.
Apa Saja Risiko dari Penggunaan Kontak Lensa?
Bila tak merawat kebersihan lensa kontak dengan baik, pemakainya akan lebih berisiko mengalami infeksi serta gangguan terhadap mata lainnya. Berikut ini sebagian kondisi dan hal hal yang perlu diperhatikan pengguna lensa kontak.
Keratitis
Keratitis merupakan peradangan terhadap kornea mata. Penyebabnya yaitu cedera ringan akibat penggunaan lensa kontak terlalu lama, infeksi bakteri, virus, jamur atau parasit akibat proses pembersihan lensa kontak yang tak benar. Memakai lensa kontak terus menerus, ketika berenang atau memakai air buat membersihkan lensa kontak bisa meningkatkan risiko terkena keratitis.
Gejala keratitis berupa mata merah, terasa perih, sulit membuka kelopak mata, penglihatan buram, sensitif pada cahaya, serta terasa seperti ada sesuatu di dalam mata.
Bila tak segera diobati, keratitis bisa berujung pada gangguan penglihatan permanen atau bahkan kebutaan.
Sindrom Mata Kering
Memakai lensa kontak terlalu lama, atau berada di ruangan dengan pendingin, serta mengabaikan petunjuk penggunaan lensa kontak bisa memicu sindrom mata kering.
Sindrom mata kering merupakan keadaan umum saat mata tak memproduksi cukup air mata, atau air mata menjadi terlalu cepat kering. Perihal ini memicu peradangan serta iritasi terhadap mata. Pada tahap yang tak serius, Anda bisa memberikan tetes mata. Tetapi pada tahap serius, Anda mungkin memerlukan penanganan medis.
Sindrom ini dapat menjangkiti kedua mata serta mempunyai gejala berikut:
- Mata merah.
- Mata terasa kering, berpasir, atau rasa sakit yang memburuk sepanjang hari.
- Penglihatan buram yang umumnya bersifat
- Sulit membuka mata ketika bangun tidur.
Abrasi Kornea
Lensa kontak yang kotor bisa mengakibatkan kornea mata tergores atau abrasi. Perihal ini mengakibatkan rasa sakit yang parah serta tak nyaman. Bila tak segera ditangani bisa mengakibatkan penurunan penglihatan menetap.
Konjungtivitis
Keadaan ini ditandai dengan lapisan paling luar mata yang menjadi merah. Konjungitivitis atau ‘mata merah’ dapat diakibatkan oleh infeksi bakteri atau iritasi dari lensa kontak. Selain merah, mata juga menjadi berair.
Bila Anda tak cocok untuk memakai lensa kontak, sebaiknya jangan memaksakan diri. Gunakanlah kacamata yang sesuai dengan kebutuhan mata, serta kenyamanan Anda. Disamping itu, jagalah selalu kesehatan mata dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti wortel, serta cukupi istirahat.