Perawatan Burung Wak Wak Kwak
Perawatan Burung Wak Wak Kwak-Perawatan burung wak wak relatif mudah, karena merupakan burung (omnivora). makanan yang disukainya bukan hanya serangga seperti jangkrik, tetapi juga ikan-ikan berukuran kecil. Sebab di alam liar, wak wak sering berkubang dalam lumpur atau air berlumpur, sambil mencari ikan-ikan kecil seperti impun.
Jadi, kalau anda ingin memelihara di rumah, pakan hidup seperti jangkrik, kroto, ulat hongkong, dan ikan kecil seperti impun atau bisa disebut ikan cere dapat diberikan secara berselang-seling. Sifat predatornya juga kental, hampir sama ganasnya seperti cendet.
Burung wak wak ini merupakan pemakan segalanya (omnivora),burung wak wak ini juga menyukai makanan berbasis tanaman, misalnya pakan biji bijian dan buah-buahan, khususnya pisang. Lebih bagus lagi jika burung dilatih makan voer, agar perawatanya lebih mudah.
Jika burung wak wak anda sudah mau makan voer, maka pakan hidup seperti jangkrik, kroto, ulat hongkong, serta ikan kecil seperti impun atau cere berubah status menjadi pakan tambahan lebih atau extra fooding (EF).
Memelihara burung hias seperti wak wak ini lebih mudah ketimbang burung kicauan. Sepanjang diberi pakan secara berkelanjutan dan bergizi, serta di beri asupan multivitamin seperti Birdvit burung wak wak anda akan tumbuh sehat dan lincah atau aktiv.
Suaranya, masih memang tak bisa diharapkan. Apalagi burung wak wak ini dikenal sangat bising, bahkan pada malam hari pun akan terus mengeluarkan suaranya yang terdengar “u-wak.. u-wak..”, atau tipe suara yang lain yang sama sama jauh dari katagori burung kicauan,
Jika anda sudah bisa memelihara dan merawat burung wak wak ini dan itu bertahan lama, tentu tidak mudah untuk menangkarnya. Sarang berbentuk cawan terbuka dengan bahan sarang dari jerami atau rerumputan kering.
Induk betina bisa menghasilkan telur sebanyak 4-9 butir per periode peneluran dengan rata rata sekitar 6-7 butir per periode. Masa pengeraman hampir sama seperti ayam, yaitu 20 hari kurang lebih.
Bahkan anakannya yang baru menetas pun memiliki karakter seperti ayam pada umum nya, yaitu begitu menetas langsung berdiri dan bisa keluar dari sarangnya. Meski demikian, induk betina dan induk jantan tetap merawat anaknya hingga remaja saja.
Semoga informasinya bermanfaat dan berguna bagi anda.
Terima kasih.