Misteri Dinding Ghaib Desa Akah Di Bali
Misteri Dinding Ghaib Desa Akah Bali – Paumaan ialah sebuah wilayah yang berada dibarat Desa Akah. Cikal bakal Desa Akah dimulai diwilayah ini sebelum akhirnya dipindahkan karena ulah seoarang penyihir jahat. Akah dalam bahasa Bali berarti pagar. Penamaan Desa Akah berdasarkan ada 5 buah batu yang berfungsi sebagai pagar penghalau serangan gaib.
Misteri Dinding Ghaib Desa Akah Bali
Istilah pagar lazim dipakai orang buat merujuk terhadap sistem perlindungan rumah tinggal dari ancaman marabahaya. Sebuah pelindung multlak diperlukan buat kenyamanan dan keselamatan penghuninya dari bahaya yang terlihat. Lain halnya dengan pagar tidak kasat mata, Mungkin beberapa orang telah tidak asing lagi dengan perlindungan yang lazim dinamakan pagar gaib ini.
Tidak cuma gangguan sifat fisik seperti pencurian, gangguan gaib layaknya santet serta serangan astral dapat ditolak sekaligus dinetralisir.
Bicara mengenai pagar gaib adanya fenomena unik di Desa Akah Klungkung. Wilayah dikabupaten terkecil propinsi Bali ini menyimpan Legenda besar mengenai keberadaan perlindungan gaib.
cerita itu begitu melekat terhadap masyarakatnya yang amat memegang nilai nilai tradisi itu. Konon dinding berupa kabut mengitari Desa serta memberi perlindungan selama 24 jam. Keberadaan kisah itu pun bukanlah Mitos tanpa dasar, Ada 5 buah batu keramat yang diletakkan dibeberapa titik terluar wilayah desa. Penduduk sekitar menyebut batu batu itu sebagai pengancing. Batu itu tidak boleh ada satupun yang hilang hakikatnya kelimanya berfungsi sebagai gembok yang berkaitan satu sama lain secara gaib.
Pada tahun 1800an Desa Akah diserang penyihir sakti bernama Dadong Guliang. Banyak warga akah tewas terkena sihir wanita jahat itu. Karena ulah satu orang ratusan penduduk akah kala itu harus dipindahkan ketempat lain. buat menghalau datangnya sihir Dadong guliang diwilayah baru 4 orang suci akhirnya berembuk buat menyelamatkan warga Akah dari penyihir Dadong Guliang. Mereka ialah Ida Pranda Gede Suci, Mangku Made Simpang, Sang Putu Tegik serta Putu Anom.
Kemudian diletakkanlah 5 buah batu keramat disegala penjuru buat melindungi warga desa.
Makam penyihir sakti Dadong Guliang masih berada di dristik akah. Kegagalannya menguasai akah membuatnya dilanda rasa penasaran abadi. Konon ratu sihir yang khas dengan tawa yang melengking ini masih menyimpan dendam sampai sekarang.
Untuk mengungkap misteri batu pengancing serta mitos penyihir Dadong Guliang kami akan mulai penelusuran dari pusat Desa Akah. Ada 2 batu lokasinya relatif berdekatan. Pengancing di Griya Tapa serta satu lagi di Pura Melanting. Ada yang istimewa di Pura Melanting, Karena batu itu berada dititik tengah Desa Akah yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan. Cerita Mistis pun berkembang seiring fenomena2 aneh diarea ini. Percaya atau tidak dititik inilah makhluk astral melakukan jual beli seperti manusia, karena area Pura yang kini dikeramatkan ini merupakan pasar gaib.