Kisah Colobraro Kota Terkutuk Di Eropa
Kisah Colobraro Kota Terkutuk Di Eropa – Kawasan Basilicata selatan merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan hal hal yang berbau mistis dan tradisi di seluruh Italia. Sebagian besar warganya pun masih percaya pada takhayul. Dan oleh sebab itu membuat sebuah desa di sana terkena getahnya.
Kisah Colobraro Kota Terkutuk Di Eropa
Colobraro, adalah sebuah pemukiman di puncak bukit Basilicata yang mempunyai julukan sebagai desa terkutuk. Desa ini disebut sebut sebagai desa paling sial di seluruh Italia. Konon aura negatif yang berada di desa itu membuat daerah di sekitarnya ikut ketiban sial.
Menurut BBC Travel, nama buruk Colobraro membuat masyarakat desa sekitar enggan untuk menyebut namanya. Cudd Pais atau ‘desa itu’, begitulah mereka menyebutnya. Bila nama Colobraro sampai terdengar, mereka akan cepat cepat menyentuhkan tangan ke permukaan kayu untuk menolak bala.
Julukan kota sial atau kutukan ini berawal pada tahun 1940 saat sedang diadakan sebuah rapat. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Biagio Virgilio, walikota Colobraro, terjadi sebuah peristiwa yang tidak disangka sangka.
Saat rapat berlangsung, Virgilio menyebutkan bahwa bila ia berbohong, maka lampu gantung di langit langit ruangan rapat ini akan jatuh. Dan Siapa sangka, lampu gantung yang dimaksud oleh Virgilio benar benar jatuh serta menimpa semua yang ada di bawahnya.
Sejak saat itu, orang orang mulai khawatir dan semakin percaya akan adanya penyihir di kota itu. Bencana longsor, kecelakaan mobil, bayi yang terlahir dengan dua hati serta tiga paru paru, juga terjadi di Kota Colobraro ini. Jadi tak heran lagi kota Colobraro dijuluki kota paling terkutuk di Eropa.
Terlebihnya lagi di sekitar Colobraro terdapat sebuah padang luas dan kota mati yang menambah kesan mistik serta menakutkan. Walaupun demikian, masih saja ada sebagian orang yang menghuni kota tersebut dan meyakini cerita kota terkutuk hanya mitos belaka.
Serta uniknya lagi, kondisi kota yang menyeramkan itu ternyata tidak membuat kunjungan turis menurun, tetapi justru terus meningkat.