Cerita Misteri Bertemu Hantu Korban Kebakaran
Cerita Misteri – Selamat malam, perkenalkan nama saya ade. Saya akan menceritakan pengalaman mistis yang saya alami
Selepas lulus dari sekolah STM, tahun 2004, saya memutuskan untuk langsung mencari pekerjaan, karena waktu itu sama sekali tidak ada biaya untuk berkuliah. Pikir saya, waktu itu akan berkuliah bila sudah terkumpul uang dari keringat saya sendiri nantinya.
Kebetulan saja dengan rasa yang senang, masa menganggur saya hanyalah 3 bulan saja, karena tidak lama setelah saya lulus, ada tetangga sebelah rumah memberikan info kalau ada perusahaan tekstil di Majalaya yang sedang mencari karyawan sebagai operator mesin, kebetulan sekali di masa sekolah jurusanku adalah teknik mesin.
Baca Juga : Cerita Misteri Hantu di Pabrik Teh

Mungkin memang sudah menjadi rejekinya saya untuk bekerja di pabrik, tanpa pikir panjang saya langsung berangkat di ke tempat pabrik yang membuka lowongan itu.
Perusahaan tempat saya bekerja ini sudah lama berdiri, sejak dari tahun 1972. Ketika saya sampai di pabrik, dari beberapa bangunan dalam pabrik terlihat dari bentuknya memang bangunan lama dan gedung tua.
Singkat cerita, tanpa banyak wawancara dan tes yang bertele-tele, ditambah dengan referensi bagus dari tetangga saya, akhirnya saya diterima kerja. Memang jabatan awal adalah membantu operator mesin yang sudah ada, dalam hal ini bertujuan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu sebelum nantinya saya di lepas sendiri.
Kebetulan juga, pemilik pabrik ini sangatlah baik hati dan beberapa karyawan yang sudah lama bekerja juga bilang seperti itu.
“Ade, sebelum dapat kontrakan, kamu bisa tinggal di sini dulu untuk sementara,” pemilik pabrik berkata begitu, pada suatu hari setelah saya sudah mulai bekerja.
Alhamdulillah, rejeki nomplok pikir saya waktu itu. Tetapi sebenarnya perusahaan tidaklah menyediakan mess tempat tinggal bagi karyawan, jadi selama enam bulan kedepan, gudang pabrik menjadi tempat tinggalku untuk sementara.
Gudang ini berada di dalam salah satu gedung besar yang kita sebut saja pabrik, karena di dalamnya banyak terdapat mesin-mesin pembuat tekstil.
Pabrik ini memang lah besar, namun di beberapa sudutnya ada ruang-ruang kecil, entah itu ruang operator, ruang bahan bakar atau pun gudang saya pun belum tahu.
Gudang tua inilah yang jadi tempatku tidur dan beristirahat saat ini. Saya harus merelakan berbagi ruang dengan segala macam peralatan mesin dan bahan, saya sih sebenernya senang-senang saja, karena dulu saya pernah merasakan tinggal di tempat yang lebih menyedih dari tempat ini.
Tetapi memang banyak cerita yang beredar di para karyawan tentang angkernya pabrik ini, pabrik yang letaknya memang berada di paling ujung kawasan industri.
Menurut karyawan yang sudah lama bekerja disini, karena semua gedung bisa dibilang gedung tua makanya banyak terjadi kejadian seram yang dialami karyawannya. Banyak yang bilang sering melihat penampakan seram di kawasan pabrik. Saya tidak bisa menceritakannya satu persatu, karena banyak sekali cerita yang beredar.
Salah satunya salah satu hantu ibu tua, konon katanya si ibu sering terlihat mengerjakan pekerjaan yang rutin semasa hidupnya dulu. Sosok itu juga sudah sangat menyeramkan, saya tidak bisa membayangkan kalau harus bertemu dengan sosok seram lainnya di pabrik ini.
Pokoknya banyak cerita seram yang beredar.
Salah satu teman saya berkata:
“Makanya, kamu harus berhati-hati kalau tidur di pabrik, kunci pintu, tidak usah ke luar lagi saat malam tiba, diam aja di gudang sampai pagi”, begitu dudung menitip pesan kepada saya
Waktu itu pabrik saya bekerja belum ada system shift, jadi kerja dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, kecuali sedang ada pesanan yang banyak maka pekerjaan bisa selesai maksimal sampai jam 10 malam, setelah itu karyawan pulang, dan di dalam pabrik hanya menyisakan sekuriti dan mesin dalam keadaan mati semua. Menjadi kan suasana di pabrik sepi.
Selama enam bulan saya tinggal di pabrik, saya sudah sering merasakan atau sesekali melihat keseraman di pabrik ini, tapi saya masih bisa melawan rasa takut, dan lebih banyak mengikuti saran dudung untuk sama sekali tidak ke luar gudang saat malam tiba.
Awalnya, saya tidur di gudang hanyalah beralaskan beberapa kardus yang saya susun bertumpuk, cukuplah untuk menghangatkan badan.
Tetapi tidak lama, atasanku membawakan saya karpet tebal yang menggantikan kardus-kardus, ditambah dengan bantal dan selimut yang membuat sudah sangat nyaman buat saya.
Kebiasaan klo saya mau tidur, saya akan mematikan lampu yang di dalam gudang, jadinya gelap gulita, hanya lampu luar saja yang memberikan sedikit cahaya. Sudah terbiasa seperti itu, membuat saya nyaman.
Seperti yang saya bilang tadi, selama kurang lebih enam bulan saya tinggal di pabrik, beberapa kali merasakan keanehan yang menjurus seram di dalam pabrik, tapi saya masih bisa melaluinya dengan biasa saja, entah itu mengabaikan atau menahan ketakutan hingga pagi menjelang.
Tetapi ada salah satu peristiwa yang sungguh sangat menyeramkan bagi saya, peristiwa yang pada akhirnya membuatku bertekad untuk segera mencari tempat tinggal sendiri dan tidak ingin tidur lagi di dalam pabrik, memang peristiwa yang menurut saya sangat menyeramkan.
Waktu itu seperti biasa saya menghabiskan waktu berbincang di pos sekuriti hingga larut malam, kalau rasa mengantuk sudah tiba saya akan pergi ke dalam gudang untuk tidur.
Jarak dari pos sekuriti dengan pabrik tempat di mana saya tidur, sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 200-300 meter, tetapi tetap saja saya harus berjalan kaki menyusuri kawasan pabrik, dengan beberapa bangunan kantor yang harus saya lalui sampai akhirnya tiba di pabrik belakang.
Sekitar jam 10 malam saya pun pulang ke gudang.
Seperti yang saya bilang tadi, jam-jam seperti ini kawasan sudah sangat sepi, tidak ada orang sama sekali.
Saya berjalan kaki dengan biasanya seperti hari-hari sebelumnya.
Banyak lampu sudah dalam keadaan mati, hanya sebagian kecil saja yang dibiarkan menyala, jadinya sangat redup walau masih bisa melihat sekitar.
Tidak ada perasaan apa-apa, ketika akhirnya saya sampai juga di pabrik belakang, lalu masuk ke dalamnya.
Deratan mesin dengan berbagai macam ukuran harus saya lewati untuk sampai ke dalam gudang, bangunan pabrik ini juga memang gelap, hanya beberapa lampu kecil saja yang dibiarkan menyala.
Dinginnya udara Majalaya menyelusup masuk ke dalamnya, saya kedinginan, makanya semakin cepat langkahku untuk segera masuk gudang.
Sesampainya di dalam gudang, saya langsung masuk dan mengunci pintu. Menggelar karpet yang biasa kugunakan sebagai alasnya.
Terakhir kali saya melihat jam, jarum pendeknya menunjuk ke angka 11. Setelah itu saya pun tidak mengingat apa pun lagi karena tertidur terlelap.
Tetapi hanya lah sebentar
Dengan Mengucek-ngucek mata saya karena terpaan cahaya terang menyadarkan saya dari lelapnya tidur.
Iya, memang cahaya terang.
Tapi saya masih sadar kalau masih berada di atas karpet tempat tidur, lengkap dengan bantal dan selimut.
Cahaya ini terang sekali, menyilaukan, dalam keadaan mata tertutup pun saya bisa merasakan silaunya.
Cahaya dari mana ini?
Saya lalu perlahan membukan mata, dengan sangat perlahan karena sambil menahan silau.
Benar, ternyata gudang ini sudah terang benderang, lampu di dalam menyala semua, siapa yang menyalakan lampu?
Apa saya bangun kesiangan? Tanya saya dalam diri…
Tetapi setelah melirik jam di dinding ternyata masih jam setengah dua pagi, jadi saya tidur hanya sekitar dua jam, pikir saya.
Saya pun lalu duduk, masih dengan mengucek-ngucek mata, mencoba mengumpulkan nyawa.
Kemudian, ada pemandangan yang aneh terjadi, pintu gudang di depan ternyata sudah dalam keadaan terbuka, padahal saya yakin betul, sebelum tidur saya sudah menutup dan menguncinya. Kenapa sekarang bisa terbuka?
Dari pintu terbuka itu tentu saja saya bisa melihat ke luar secara langsung. Di luar juga sama, pabrik yang berisi mesin-mesin ternyata dalam keadaan menyala dengan lampu nyala semua.
Ada apa ini? apa ada pekerjaan mendadak yang harus dikerjakan segera? atau apa? sumpah saya di buat kebingungan waktu itu.
Di sekitaran mesin juga saya lihat ada beberapa orang yang sedang wara wiri layaknya karyawan sedang bekerja.
Ketika saya masih bingung itu, tiba-tiba ada orang yang melangkah masuk ke dalam gudang, berseragam karyawan pabrik!
Saya pun langsung berdiri, dan bertanya kepada orang itu,
“Pak, memang ada produksi malam ini?”
Orang itu malah tidak menjawab, dia hanya diam saja sambil terus mengerjakan entah apa yang sedang dia kerjakan.
Kemudian saya terkaget, setelah tersadar kalau sama sekali tidak mengenal orang itu sama sekali karena saya belum pernah melihatnya di sini, lalu siapa dia?
Tidak lama, orang itu lalu pergi ke luar gudang.
Masih dengan rasa kebingungan, saya lalu mengikutinya ke luar. Ternyata dia menuju ke arah ruang mesin.
Di depan pintu gudang, saya hanya berdiri diam, memperhatikan semuanya dan memperhatikan seluruh isi pabrik.
Benar, lampu menyala semua, ruang mesin terang benderang. Beberapa orang terlihat bekerja mengerjakan tugas layaknya ketika sedang dalam proses produksi.
Pemandangan yang sangat normal ketika kesibukan di pabrik.
Kemudian saya pun berjalan meninggalkan gudang, langkahku dengan pelan, sambil terus memperhatikan sekitar dengan rasa kebingungan.
Semua orang kelihatan sangat sibuk tanpa sedikit pun memperhatikan saya, seperti tidak ada saya di situ.
Tepat di tengah-tengah pabrik, di antara mesin-mesin yang berjalan, saya berhenti melangkah, karena lagi-lagi menyadari sesuatu.
Ternyata, dari wajah-wajah orang yang seliweran itu, tidak ada satu pun yang saya kenal, semuanya asing. Namun mereka berseragam layaknya karyawan pabrik.
Siapa mereka ini? orang barukah?
Masih terdiam memperhatikan semuanya, saya tetap berdiri di tempat.
Kemudian, tiba-tiba sesuatu yang mengerikan mulai terjadi.
Saya melihat, kalau mereka para karyawan ini, perlahan tubuhnya menghitam. Iya, perlahan, tidak serta merta.
Yang awalnya kelihatan normal layaknya manusia sedang bekerja, lama kelamaan tubuhnya menghitam, legam, berangsur tubuhnya seperti hangus terbakar, makin mengerikan lagi karena tubuh mereka juga terlihat berasap. Namun masih terus bergerak layaknya orang yang sedang bekerja!
Ya allah, apa lagi ini yang terjadi. Ucap ku dalam hati.
Sontak saya merinding ketakutan, ketika akhirnya saya tersadar kalau ternyata mereka semua bukanlah manusia.
Di tengah kepanikan menyerang saya, tiba-tiba ada sesuatu lagi terjadi.
Pabrik yang tadinya terang benderang, mendadak lampunya mati semua, menjadi gelap gulita seperti semula. Tetapi, sosok-sosok seram itu masih terlihat terus bergerak seperti bekerja.
Tetapi beberapa detik kemudian mereka semua tiba-tiba berhenti bergerak, diam di tempat. Lalu perlahan membalikkan tubuhnya, semua menghadap saya, mereka terlihat seperti sedang memperhatikan saya!
Dengan rasa panic menyerang, ketika dalam gelap saya melihat salah satu sosok seram yang bergerak melangkah mendekat dari kejauhan.
Yang mengerikan, sosok yang satu ini ternyata tubuhnya tanpa kepala, dia berjalan perlahan mendekat ke arah saya!
Tubuh, tubuh saya, sama sekali tidak bisa bergerak.
Saya mencoba dengan sekuat tenaga untuk mengucapkan bait-bait doa dalam hati, saya memohon untuk keselamatan dari sang pencipta.
Alhamdulillah, detik berikutnya saya akhirnya bisa menggerakkan kaki.
Saya langsung berlari sekencang mungkin menuju pintu keluar, tanpa sekali pun menoleh ke belakang.
Dan setelah saya sampai ke depan pos sekuriti, saya pun tiba-tiba jatuh pingsan karena rasa takut yang begitu besar.
Akhirnya saya di bangunkan oleh petugas sekuriti dengan memercikan air ke wajah saya, dan mereka pun bertanya
Saya pun bercerita semua yang saya alami bertemu dengan hantu yang sedang bekerja di pabrik tetapi semua hantu ini badannya seperti orang yang terbakar.
Sang sekuriti pun bercerita, bahwa 10 tahun yang lalu, tepatnya gudang yang biasa tidur. Dahulu pernah terjadi kebakaran hebat, saat para pekerja sedang berkerja. Ceritanya Kebakaran yang terjadi begitu cepat, yang membuat para pekerja tidak bisa selamat karena sewaktu terjadi kebakaran pintu yang menjadi satu-satu jalan keluar tertutup oleh reruntuhan dari atap pabrik, jadi semua pekerja yang di dalamnya terperangkap dan terbakar hidup-hidup.
Jadi arwah mereka selalui menghantui di saat tertentu di dalam pabrik ini terutama di area gudang tempat saya menginap.
Peristiwa ini yang sangat mengerikan, saat itulah saya memutuskan untuk segera mencari tempat kontrakan untuk tinggal.
Terima kasih telah membaca cerita ini
1 Response
[…] Baca Juga : Cerita Misteri Bertemu Hantu Korban Kebakaran […]