Cerita Misteri Bertemu Dengan Kuntilanak
Cerita Misteri Bertemu Dengan Kuntilanak – Perkenalkan nama saya Sandi, saya berasal dari kota Cianjur dan ini cerita kisah nyata yang saya alami sendiri.
Ini terjadi pada hari sabtu di malam minggu, saat itu pacarnya kakak saya datang kerumah, untuk ngapel dengan kakak saya dan malam minggu itu saya tak pergi keluar dan saya hanya menjadi bahan becandaan di antara mereka yang sedang berpacaran karena saya tidak punya pacar alias jomblo.
Baca Juga : Cerita Misteri Penunggu Sekolah

Kami duduk diruang teras depan rumah, entah mengapa saya berpikir, saya ingin melihat hantu dan saya pun sontak berkata kepada pacar kakak saya. Nama pacar kakak saya adalah Gani.
“Bang Gani Uji nyali yuk, penasaran pengen lihat kuntilanak kaya gimana.”
“Nanti kamu takut lagi, jangan macem-macem san, jangan cari bahaya,” kak Gani menjawab ajakan saya.
“iya km tuh ada-ada aj, minta yang aneh-aneh” sambung kakak saya
“Enggak bang, aku tidak takut. Tenang aja kak, cuma penasaran aja mau liat bentuk seperti gimana dan seperti apa!!! Kan aman di temenin sama pacar kakak ini, ya gak bang?” jawab dengan setengah memaksa dan sedikit menangtang.
“Ya sudah kalau begitu, nanti jam 9 kita pergi ke rumah kosong yang ada di ujung jalan sana.”
“Baik bang” ucap saya dengan penuh semangat karena ajakan saya berhasil.
Tibalah jam menunjukan jam 9 malam.
“Bang Gani jadi tidak, kita uji nyali, udah jam sembilan nih??
“Owh sudah jam 9, yuk kita pergi”,
Seketika saya dan bang Gani pun berpamitan kepada kakak saya.
Setiba di lokasi rumah kosong yang di ujung jalan sana, yang sangat gelap, tidak ada penerangan,
rumah kayu yang tidak terawat, terlihat dari kejauhan sangat mengerikan, dengan pintu yang sudah tidak ada.
Jendelanya pun sudah pada jebol dan plafon atap rumahnya sudah lapuk karena di makan waktu, dan lebih ngerinya lagi rumah ini berada di kebun yang kelilingin pohon-pohon pisang, pohon nangka dan tumbuhan liar-lainnya.
Di tambah dengan suasananya yang sangat dingin dan sangat sepi, karena posisi rumah di ujung jalan kampung dan tidak terdapat rumah lain, selain rumah tua yang sudah tidak terawat ini, menjadi saya ketakutan tetapi saya berlagak seperti orang yang sangat berani, padahal nyali saya sudah sangat ciut duluan.
Tiba-tiba bang Gani berkata kepada saya.
“Sandi coba kamu lihat baik-baik ke rumah kosong itu, ada hantunya tidak?”.
Saya menjawab
“Tidak ada bang, tidak nampak apapun yang aku lihat di rumah kosong itu”.
Bang Gani pun memajukan motornya agak ke depan di tengah rumah itu yang bisa terlihat dengan jelas di depan jalan, jadi saya bisa melihat seisi rumah tersebut karena saya mulai merasakan di selimut rasa takut, saya pun mengalihkan pemandangan ke arah bukit yang berada di sebelah kiri sedangkan rumah itu berada di sisi kanan saya.
Tiba-tiba suara bang Gani sedikit berubah, tidak seperti sebelumnya.
“Sandi, coba kamu lihat baik-baik lagi rumah itu, ada tidak?”
Saya pun melihat ke arah yang di tunjukkan bang Gani, pertama melihat rumah itu yang berawal gelap menjadi agak sedikit terang, saya coba untuk mefokuskan mata saya ke ruang tamu rumah itu, lama kelamaan seperti ada karung yang di gantung.
Padahal tadi saya lihat tidak ada apa-apa disana. Dengan sejuta penasaran di dalam benak saya, saya mencoba turun dari motor dan berjalan sedikit maju ke arah rumah kosong itu. Lalu saya melihat dengan sangat jelas, kalau yang saya lihat sebelumnya bukanlah karung tetapi itu sesosok kuntilanak, dengan muka yang sangat pucat, baju yang lusuh, rambutnya terui acak-acakan, dengan matanya yang melotot dan lebam melihat ke arah kami, tersenyum tipis yang sangat menyeramkan dan anehnya lagi seperti tembus pandang bila melihatnya langsung.
Kuntilanak itu pun tertawa menyeringai tertawanya sangat keras yang membuat diri ini di penuhi dengan rasa yang sangat takut, dia sambil memutarkan kepalanya, melotot melihat ke arah kami, dia pun mulai mendekat ke arah saya, rasanya ingin berlari sekencang mungkin tetapi badan ini tidak bisa bergerak sama sekali seperti membeku.
Saya tidak bisa menggerakan kaki sama sekali, maupun menoleh untuk meminta tolong bang gani, tiba-tiba saja bang Gani pun datang dan menepuk pundak saya, anehnya dengan ajaibnya saya bisa bergerak dengan di sertai kuntilanak yang terbang dengan suara tertawanya yang membuat saya ingin cepat-cepat pergi dari rumah kosong itu dan kami pun segera bergegas meninggalkan tempat tersebut dan kembali pulang ke rumah.
Di saat yang membuat saya lebih merinding lagi dan terniang-niang sampai sekarang adalah saya sedang dalam situasi setengah tertidur, dengan rasa ketakutan yang tadi saya rasa dan alami tadi. Tidak tau kenapa hape saya mengeluarkan suara ketawa kuntilanak yang sama percis dengan saya dengar sewaktu di rumah kosong itu.
Padahal saya ingat betul tidak pernah menyimpan suara tertawa kuntilanak di hape saya, saya pun bergegas bangun dengan rasa penasaran dari tempat tidur dan mematikan suara tertawa itu, tetapi hape saya malah heng dan tidak bisa di saya gunakan.
Saya coba setengah mati untuk mematikan suara di hape saya, tetap saja tidak mau mati dan suara ketawa itu malah semakin menjadi lebih keras dan seram. Sayapun langsung mencoba untuk membuka baterai hape tersebut dan bergegas berlari menuju kamar orang tua saya karena saya sangat ketakutan.
Setelah saya tiba di kamar orang tua saya dan di saat saya akan menutup pintu kamar, saya melihat dengan jelas kuntilanak itu dengan tersenyum mengerikan dengan memiringkan kepalanya melihat tajam ke arah. Saya pun berlari dan loncat ke kasur orang tua saya dan tertidur dengan rasa ketakutan yang sangat membuat saya kapok dan tidak ingin mengulanginya lagi.
1 Response
[…] Baca Juga : Cerita Misteri Bertemu Dengan Kuntilanak […]