Cara Ternak Lele Panen Dalam 40 Hari
Cara Ternak Lele Panen Dalam 40 Hari – Salah satu strategi penting sukses membudidayakan lele adalah tahap memilih bibit lele yang unggul. Banyak peternak pemula yang mengalami kerugian karena salah dalam memilih ukuran bibit lele. Berdasarkan pengalaman dalam budidaya lele. Sudah menjadi rahasia umum Cara Ternak Lele dalam membudidayakan lele panen dalam 40 hari adalah pembesaran ikan lele ukuran 9 sampai 12 perekor, dimana ukuran tersebut sudah sangat aman, dengan tingkat kematian yang sangat sedikit. Baca juga Cara Berternak Ikan Koi Dengan Mudah
Cara Ternak Lele Dengan Mudah
Perlu di perhatikan dalam Cara Ternak Lele adalah Keunggulan dan Kualitas lele ukuran 9 sampai 12 yaitu, tidak mudah terkena penyakit, tidak mudah mati, pertumbuhan cepat, seimbang dan pastinya panen lebih cepat. Dengan ukuran lele 9 sampai 12, panen menjadi lebih cepat kurang lebih 40 hari dan anda cepat untuk balik modal.
Cara ternak lele panen dalam 40 hari lebih banyak di aplikasikan dengan menggunakan kolam terpal, menggunakan kolam popular karena mudahnya membuat kolam dan membudidayakan atau ternak ikan lele tidak memerlukan tempat yang luas dan memakan tempat.
Apa saja keuntungan ternak lele di Kolam Terpal? Berikut adalah keungtungan dari budidaya lele dengan menggunakan kolam terpal yang menjadi rahasia cara ternak lele panen dalam 40 hari.
- Kolam bisa dipindahkan atau di atur sedemikian rupa saat pengembangan usaha.
- Ikan lele lebih sehat dan terjamin karena lingkungan lebih terjaga.
- Memudahkan dalam pemeliharaan dan terkontrol baik pakan maupun penyakit.
- Memudahkan dalam pengamatan pertumbuhan dan perkembangan ikan lele.
- Memudahkan di saat panen ikan lele.
- Modal awal cara berternak ikan lele menjadi relatif lebih kecil dan terjangkau.
- Mudah dalam mengatur atau manajemen air agar lele tetap sehat dan kolam tidak bau.
- Tidak memerlukan lahan luas yang menghabiskan tempat dan bisa menggunakan perkarangan rumah.
Jumlah Bibit dalam Cara Ternak Lele Yang di Tebar Dalam Satu Kolam – Menentukan jumlah bibit dalam setiap kolam harus cermat dan teliti, jangan terlalu padat maupun sesak oleh bibit dan juga jangan terlalu sedikit agar penggunaaan kolam terpal bisa di maksimal penggunaannya, jika terlalu penuh dan padat tentu akan beresiko bibit ikan lele banyak yang mati. Secara umum untuk ukuran kolam terpal dengan diameter 2m2 bisa ditebar sebanyak antara 3.000 sd 4.000 ekor (tergantung pemilihan besar kecilnya bibit saat membeli).
Persiapan Alat dan Bahan Kolam Terpal Cara Ternak Lele Panen Dalam 40 Hari.
- Siapkan alat-alat yang lain yang di pergunakan seperti lem atau ember.
- Siapkan Kayu, batu bata, papan, atau kerangka besi dan bahan-bahan yang lainnya.
- Siapkan kolam terpal sesuai dengan keadaaan lapangan atau ukuran pekarangan rumah anda.
- Siapkan Tali, paku serta kawat atau alat penunjang untuk bikin kerangka dan jangan lupa tang potong juga.
Type Budidaya Cara Ternak Lele Kolam Terpal
Langkah-langkah selanjutnya adalah memastikan type budidaya ikan lele. Secara garis besar ada 2 type budiaya ikan lele yang dikerjakan oleh para petani maupun perorangan yang mencoba bisnis ini.
Cara Ternak Lele untuk pembibitan, adalah menyediakan bibit lele untuk dijual ke peternak lain. Yang diperjual belikan dalam type budidayakan ini adalah dalam bentuk bibit lele. Type ini di percaya lebih menguntungkan oleh sebagian petani lele, hal ini dikarenakan masa pemeliharaan lele lebih cepat tidak memakan waktu dan pakan yang banyak dan untuk ukuran lele 2 sampai 3 cm bisa dicapai kurang lebih dalam kurun waktu 1 bulan, untuk ukuran sedang 5 sampai 7 cm bisa dicapai kurang lebih dalam kurun waktu 2 bulan.
Cara Ternak Lele untuk konsumsi. Type ini mengkhususkan pemeliharaan lele menunggu hingga sebesar atau seukuran untuk di konsumsi ataupun pesanan dari konsumen, yang artinya budidaya ikan lele yang dilakukan menunggu hingga lele memiliki ukuran besar atau seimbang untuk ukuran konsumsi dan pesanan. Bila anda mau budiaya ikan lele untuk tujuan konsumsi, sebaiknya menentukan type lele yang ukurannya sedang yaitu 9 sampai 12 cm agar mudah dan lebih cepat dikembangbiakkan dalam pengerjaannya.
Bisnis membudidayakan ikan lele memang menjanjikan dan memiliki profit yang besar, namun anda tidak boleh ceroboh dan gegabah dalam bisnis ini, pelajari dahulu dan terus belajar dari peternak yang dekat dengan lingkungan anda atau membaca artikel-artikel berternak atau membudidayakan lele agar hasil yang dicapai bisa sesuai dengan harapan dan keinginan anda. Sebaiknya anda belajar dan melihat dari kedua sisi yaitu untung dan rugi dalam bisnis ini, karena setiap saat budidaya ikan lele memberikan banyak segudang keuntungan yang menjanjikan dan sebaliknya kita mesti siap untuk meminimalisir kerugian bila gagal. Yang terpenting selalu evaluasi kenapa berhasil dan sukses dan mengapa juga bisa sampai gagal.
Berikut Pemicu Kegagalan bertenak Lele Panen dalam 40 Hari yang sebaiknya Anda Antisipasi Sebelum Memulai Berternak Ikan lele:
Pengendalian dan mempelajari Hama dan Penyakit dalam ikan lele. Hama dan penyakit ini bisa berbentuk bakteri yang mengganggu untuk kesehatan serta perkembangan ikan lele dalam kolam terpal. Lakukan pengecekan kolam dan air setiap hari sambil memberi pakan agar jika lele terserang hama dan penyakit bisa terdeteksi lebih cepat dan melakukan penanganan pada ikan lele.
Mau cepat hasil tanpa diiringi dengan persiapan yang cukup akan terjadi kegagalan karena terlalu buru-buru. Membudidayakan ikan lele perlu persiapan yang matang, baik dan cukup dari segi pengetahuan, tempat dan lain-lainya. Jangan terburu-buru ingin memperoleh hasil yang banyak dan cepat dengan berikan pakan sebanyak-banyaknya tapi sesuai takaran dan jumlah bibit dalam kolam ikan lele. Hal ini justru berdampak pada pemborosan pakan. Buatlah manajeman atau daftar pakan budidaya lele Anda dengan baik semenjak awal sampai dengan panen. Baik secara kualitas maupun kuantitas pakan. Jangan lupa beri vitamin dan pakan tambahan berupa maggot BSF (black Soldier Fly atau lalat Tentara Hitam).
Pemberian pakan tambahan atau extra ini bahkan sekarang sudah dijadikan pakan pokok dengan membuat pakan sendiri dengan mengggunakan bahan dasar maggot BSF. Hal ini akan saat membantu karena bisa membantu hampir 70% biaya produksi ternak ikan lele dihabiskan untuk biaya pakan lele.
Jika tidak melakukan pemilahan atau pemisahan dalam ukuran lele yang besar maupun kecil. Hal ini sangat beresiko kepada lele yang lebih kecil dikarenakan akan dimakan oleh yang lele lebih besar, karena lele bersifat kanibal (makan sesama).
Jika tidak ada menajamen air. Yang paling mendasar dalam menajemen atau pengatur debit air dalam pergantian maupun pengurangan air setiap hari bila diperlukan sesuai standar yang telah kita pelajari. Air yang dibuang atau yang dikurangi sekitar 2 sampai 3 cm yang berada didasar kolam untuk membuang sisa-sisa pakan yang tidak dimakan oleh lele dan kotoran-kotoran yang mengendap didasar kolam ikan lele dan caranya pun sangat sederhana yaitu dengan menyediakan atau membuat kran atau pipa air yang dapat dibuka dan tutup di kolam terpal maupun yang lainnya. Selain mengurangi tingkat kematian pada lele dan hal ini juga menjadikan kolam anda tidak berbau dan ikan lele menjadi lebih sehat, terawat dan panen pun lebih cepat sesuai dengan keinginan dan target anda.
Sebagai perternak pemula untuk pertama hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi anda, diperlukanan kesabaran dan ketekunan yang cukup bagi anda pemula dalam bisnis ini. Apa pun hasilnya menjadi pengalaman pribadi dalam membudidayakan ikan lele menjadikan guru paling baik bagi Anda yang terjun dalam bisnis ini. Teruslah berusaha dan belajar walaupun hasilnya gagal sampia hingga sukses sesuai yang Anda cita-citakan dan inginkan.
Penunjang yang tidak kalah pentingnya adalah dengan memberikan vitamin dan pakan extra kepada lele. Dengan pemberian vitamin dan extra pakan untuk melindungi ikan agar tetap sehat tidak mudah sakit dan menolong mempercepat saat panen ikan lele, lantaran perkembangan ikan lele berjalan lebih cepat dalam pertumbuhannya.
Kunci Rahasia Sukses Cara Ternak Lele Panen Dalam 40 Hari
Dalam beberapa faktor, namun kali ini yang kami coba utarakan kepada anda-anda pemula yang terjun ke bisnis ini adalah dari segi biaya-biaya yang mesti anda pelajari dan pahami. Untuk itu kita ketahui bersama, bahwa faktor biaya terbesar dalam ternak ikan lele adalah biaya pakan lele. Karena dari segi biaya pakan lele adalah faktor terbesar dalam produksi ternak ikan lele.
Jadi tidak ada salah menghitungnya dalam hal ini juga, anda perlu diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Karena sukses bisnis ternak ikan lele adalah:
- Saat panen tiba dan ada berapa banyak sisa uang di kantong anda?
- Cukupkah untuk melanjutkan siklus berikutnya?
- Mampukah anda mengembangkan sedikit demi sedikit dari laba yang diperoleh di saat panen?
- Sudah kah yang disebut dengan profit atau untung dengan menyertakan semua biaya yang dikeluarkan?
- Intinya adalah apakah kantong kita lebih tebal dari sebelumnya?
- Bisakah bertahan dan mengembangkan dalam bisnis ternak lele ini atau sebaliknya?
Kembali ke penghitungan biaya pakan lele yang menghabiskan uang anda kurang lebih sebesar antara 70%. Bagaimana anda mengurangi biaya pakan tersebut? Ikan Lele yang dipelihara membutuhkan nutrisi yang cukup, agar bisa tumbuh dengan baik dan sehat. Salah satu nutrisinya yang dibutuhkan oleh lele adalah protein. Sayangnya selain tingginya kebutuhan protein tinggi juga harga proteinnya juga lumanyan menguras kantong kita. Sehingga ini menjadi buah simalakama bagi semua petani atau pebisnis ternak lele.
Jika dipaksakan memberi pakan setiap hari dengan membeli pelet kandungan protein 35% – 40% ini beresiko menguras kantong kita sampai bolong. Oleh karenanya kita memberikan pakan extra atau tambahan dalam Cara Ternak Lele berupa pakan alami dan pakan alternatif seperti:
- Azola.
- Bekicot.
- Ayam Tiren.
- Keong Mas.
- Maggot BSF (Black Soldier Fly / Lalat Tentara Hitam) dan lain-lainya.
Berikut Info Tentang Cara Membudidaya Belatung Untuk Pakan Ikan Lele
Belatung yang di maksud di dalam sini adalah belatung dari dalam jenis LALAT TENTARA HITAM / BLACK SOLDIER FLY (BSF) BUKAN DARI JENIS LALAT IJO yang biasa kita lihat atau temukan. Belatung identik dengan tempat bau, sampah dan menjijikan. Akan tetapi belatung memiliki kandungan sangat protein tinggi yang dibutuhkan oleh ternak ikan lele, unggas, reptile, PETS (binatang kesayangan).
Selain itu potensi bisnis belatung belakangan ini sangat menjanjikan hasil yang cukup bagus seiring dengan melonjak mahalnya pelet pakan ikan di nusantara. Belatung juga bisa dijadikan pakan alternatif yang lebih murah dengan berkualitas yang sama atau mendekati protein tinggi yang terkandung dalam pelet yang terbiasa di jual di pasaran. Cara beternak dan pembuatan bibit belatung membutuhkan modal yang tidak banyak, relatif murah dan kecil menjadikan budidaya belatung sebagai bisnis yang patut dilirik dan dipertimbangkan oleh pembisnis ternak lele juga sebagai sampingannya.
Asal Muasal Belatung.
Belatung asalnya dari hewan lalat, orang sering menyebutnya dengan nama maggot, hal ini yang kemudian dimanfaatkan oleh petani ikan dan yang lainnya yang membutuhkan belatung sebagai pakan extra, yang sekaligus memelihara belatung untuk pakan ternak sehingga bisa menekan biaya produksi dan pakan. Selain ditaburkan ke dalam kolam untuk pakan, belatung juga bisa digunakan untuk protein untuk diolah menjadi pelet, tepung belatung dan lain-lainya.
Cara Berternak Belatung
Cara ternak belatung sangat mudah, hanya perlu menyiapkan bak maupun ember besar yang biasa dipakai untuk mencuci baju atau tempat penyimpanan air, plastik hitam, dan tali rafia. Lalu siapkan juga bahan-bahan sebagai berikut yaitu:
- Bekatul,
- Air dan daun pisang yang sudah kering.
Cara beternak belatung menggunakan bahan-bahan diatas adalah:
- Lubangi dulu ember dengan jara atau bor tangan dengan ukuran kecil saja kira-kira 1-2 cm. Buat lubang yang teratur, jangan terlalu rapat dan jangan juga terlalu jarang atau berjauhan.
- Setelah dilubangi, bak atau ember dicuci hingga bersih atau disiram air panas supaya bakteri yang tidak di butuhkan tidak akan tidak muncul.
- Bekatul kemudian dimasukkan ke dalam ember
- Lalu masukkan air tapi jangan diaduk atau di obok-obok (dicampur), biarkan mengendap.
- Tutup dengan daun pisang kering diatasnya, untuk media telur lalat yang bersarang.
- Lalu rapatkan bak menggunakan plastik atau aluminium foil supaya fermentasinya cepat membuahkan hasil.
- Lindungi juga dari hujan bila musim hujan telah datang.
- Panen siap kurang lebih dalam dua minggu.
Cara Ternak Belatung dengan Ampas Tahu
Cara ternak belatung bisa juga memakai teknik budidaya belatung menggunakan ampas tahu dan ikan asin yang kita bisa beli dari pasar. Anda hanya perlu mencampur ampas tahu dengan ikan asin secara merata, masukkan dalam wadah lalu biarkan terbuka di area terbuka karena kalo di dalam rumah tercium bau yang tidak sedap dan supaya didatangi banyak lalat. Wadah yang disiapkan sebaiknya lebih tinggi supaya banyak panennya saat nanti panen, karna belatung pada umumnya cuma ada di atas permukaan saja. Sesederhana dan semudah itu dan dalam waktu kurang lebih 1-2 minggu sudah bisa panen.
Cara Beternak Belatung dengan Pelepah Daun Pisang
Berternak Belatung yang digunakan untuk pakan bibit lele atau jenis ikan lainnya dihasilkan dari hasil proses fermentasi. Bahan yang digunakan banyak-banyak macamnya, salah satunya dengan pelepah pisang yang mati dan sudah membusuk, dicacah sampai lembut, lalu larutkan gula merah tau gula jawa ¼ kg dalam air bekas cucian beras 5 kg/liter. Pelepah tadi yang telah di cacah dimasukkan dalam air campuran cucian beras dan gula, diremas dan diperas secukupnya, Lalu air disaring dan masukkan ke jerigen atau ember yang ada tutupnya, setiap 3 hari harus dikontrol dan buang busanya, dalam jangka waktu kurng lebih 1 minggu biasanya tercium bau menyengat seperti tape, maka proses fermentasi anda buat berhasil, dan kurang lebih seminggu kemudian belatung siap dipanen.