Anak Rambut Gimbal Dieng Titipan Ratu Selatan
Anak Rambut Gimbal Dieng Titipan Ratu Selatan – Dieng merupakan salah satu wisata dataran tinggi di Indonesia yang telah populer dengan keeksotisannya. Lokasinya di kawasan Wonosobo, Jawa Tengah. Di sana disamping memberi pemandangan yang luar biasa memukau, juga banyak destinasi wisata yang dapat anda mengunjungi seperti Telaga Warna, Gunung Prau, Bukit Sikunir, Kawah Sikidang, Sumur Jalatunda, Candi Bima, Candi Gatotkaca, Air Terjun Sikarim serta masih banyak lagi.
Anak Rambut Gimbal Dieng Titipan Ratu Selatan
Tetapi, tahukah anda disamping tempat tempat wisata di atas, masih ada hal unik lain yang dapat anda saksikan saat ke Dieng? di Dieng ada yang namanya anak rambut gimbal. Jadi, sebagian anak anak di kawasan Dieng mempunyai rambut gimbal sejak dari kecil bukan dari lahir.
Kehadiran anak rambut gimbal menjadi berkah tersendiri buat masyarakat setempat. Bagaimana asal muasal rambut anak anak ini dapat menjadi gimbal ada 2 versi yang dipercayai. Pertama, karena ada gas belerang di Dieng. Kemungkinan ketika sang ibu mengandung, dapat jadi terlalu banyak menghirup gas belerang. Perihal itu menyebabkan dihasilkannya gen yang tak sempurna sehingga si anak mempunyai rambut gimbal. Tetapi, perihal ini masih belum bisa dibuktikan.
Versi kedua, diyakini rambut gimbal ialah titipan leluhur yaitu Kyai Kolodete serta Ratu Laut Selatan. Kyai Kolodete ialah orang yang berilmu sakti serta merupakan pembela buat kaum rakyat kecil dan ditakuti musuh musuhnya. Kyai Kolodete kabarnya diyakini oleh Ratu Laut Selatan buat menitipkan anak rambut gimbal di kawasan Dieng. Hingga akhirnya rambut gimbal itu kembali pada Ratu Laut Selatan melalui prosesi pemotongan rambut.
Menurut cerita para orang tua anak anak rambut gimbal ini, semasa dilahirkan mereka sama layaknya anak anak biasa. Tetapi ketika mulai menginjak usia kurang lebih 1 tahun, ketika bangun tidur tiba tiba mereka mempunyai rambut gimbal. Kehadiran anak anak ini dianggap istimewa oleh masyarakat sekitar serta tak dianggap sebagai kutukan maupun aib. Maka tak heran bila anak anak ini biasanya lebih manja dari anak anak lain pada umumnya.
Apa pun keinginan si anak akan selalu berusaha buat dituruti oleh orang tuanya. Rambut gimbal itu sendiri tak boleh dipotong sembarangan. Bila ingin memotong rambut gimbal tersebut ada sebagian persyaratan yang harus dipenuhi yaitu harus melalui ritual ‘Potong Gombak’, atas kehendak anak itu sendiri serta sesudah permintaannya dituruti. Maka biasanya, orang tua para anak rambut gimbal ini harus legowo serta menyiapkan tabungan untuk ritual dan keinginan si anak yang tak terduga. Keinginan mereka bermacam macam mulai dari yang gampang tetapi ada juga yang tak dapat dituruti.
Salah satu cerita dari masyarak setempat, ada seorang anak rambut gimbal yang menginginkan kepala ayahnya. Tentu saja perihal itu tak dapat dipenuhi. Sehingga anak itu tetap mempunyai rambut gimbalnya sampai meninggal.
Sebelum ritual pemotongan rambut dilaksanakan biasanya ada ritual doa terlebih dahulu. Ritual doa diadakan di sebagian tempat seperti pemakaman Dieng, Candi Gatotkaca, Candi Bima, Kawah Sikidang, Telaga Balai Kambang, serta lainnya. Kemudian pada malam harinya diadakan pencucian benda benda pusaka yang nantinya akan dibawa ketika mengarak anak rambut gimbal.
Ritual pemotongan rambut berlangsung sekitar 30 menit, dimulai dengan mengarak anak gimbal sampai ke kompleks candi buat ritual pemandian. Sehabis proses pemandian yaitu jamasan rambut selesai, mereka diarak kembali ke kompleks candi Arjuna buat pemotongan rambut. Ada sesajen yang disiapkan sert ritual diakhiri dengan menghanyutkan rambut gimbal ke Telaga Warna yang airnya berhilir ke Pantai Selatan, kembali terhadap sang ratu.