Alat Musik Tradisional Paling Mistis Di Dunia
Alat Musik Tradisional Paling Mistis Di Dunia – Alat musik merupakan suatu benda yang diketahui dapat mengeluarkan suara yang disebut dengan musik. Musik tentunya telah diperdengarkan oleh orang orang sejak dahulu kala yang dibuktikan dengan adanya fosil atau puing puing peninggalan sejarah yang berupa alat musik.
Alat Musik Tradisional Paling Mistis Di Dunia
Jenis serta Fungsi alat musik zaman dahulu kala jelas jelas berbeda dengan zaman sekarang. Alat musik tradisional pada zaman dahulu lebih diperuntukkan untuk upacara upacara adat yang diyakini jikalau alat musik tersebut mempunyai kekuatan mistis dengan mengeluarkan suara suara yang cenderung menyeramkan. Berikut adalah jenis alat musik tradisional yang berbau mistis di dunia.
Seruling suku Aztec
Seruling ini disebut seruling kematian atau Death whistle pada suku Aztec. Suku Aztec sendiri merupakan suku Indian yang ada di Meksiko, Amerika yang terkenal cukup mempunyai kebudayaan serta peradaban yang tinggi. Sesuai dengan namanya, instrumen ini jelas jelas dipakai oleh suku Aztec buat mengiringi upacara adat yang diketahui sebagai upacara penumbalan manusia. Seruling ini umunya terbuat dari kayu yang diukir menyerupai tengkorak manusia namun sebagian juga ditemukan terbuat dari kepala asli.
Bunyi yang dikeluarkan juga tak nyaman ditelinga dengan nada tinggi yang dikeluarkannya. Disamping itu, seruling ini juga dipakai saat peperangan. Perlu diketahui jikalau Suku Aztec menjadikan peperangan sebagai sebuah kegemaran serta merupakan bagian dari budaya mereka. Pada saat peperangan, bila seruling ini ditiupkan maka secara ajaib musuh akan ketakutan serta berteriak sekencang kencangnya
Karinding
karinding ialah alat musik sunda yang dipakai oleh para karuhun untuk mengusir hama di sawah. Bunyinya yang low decible sangat merusak konsentrasi hama. Karena ia mengeluarkan bunyi tertentu, maka disebutlah ia sebagai alat musik. Bukan Cuma dipakai untuk kepentingan bersawah, para karuhun memainkan karinding ini dalam ritual atau upaca adat. Maka tidak heran bila sekarang pun karinding masih digunakan sebagai pengiring pembacaan rajah.
Ocarina
Alat musik ini merupakan alat musik tiup yang juga konon berhubungan erat dengan penduduk yang berasal dari Amerika era mesoamerican. Ocarina umumnya paling banyak terbuat dari keramik atau tanah liat dimana bentuk dari instrumen ini lonjong serta menyerupai kapal yang mempunyai lubang lubang pada sisinya (4-12 lubang). Penggunaan alat musik ini juga digunakan umumnya pengiring pada upacara adat atau ritual tertentu serta dapat juga dipakai saat kegiatan sehari hari.
Menurut keyakinanya, alat musik ini dapat membuat seseorang berkomunikasi dengan Tuhan, mengumpulkan burung burung serta berkicau bersahut sahutan, bahkan diyakini pula dapat mengirimkan manusia ke suatu tempat yang misterius.
Didgeridoo
Alat musik ini merupakan alat musik tiup yang merupakan alat musik tradisional yang berasal dari suku Aborigin di negara Australia. Didgeridoo telah ada sejak 1500 tahun yang lalu serta masih ada hingga sekarang. Instrumen ini terbuat dari kayu dengan Bentuk layaknya tanduk yang memanjang serta mempunyai ujung yang sempit.
Ketika ingin ditiup, alat musik ini diberi lilin pada ujungnya. Untuk menghasilkan suara, alat musik ini butuh tekanan udara yang besar sehingga tak mudah buat meniupnya. Tetapi anehnya, suku aborigin bahkan dapat memainkannya dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 45 menit. Suku aborigin yang merupakan suku asli dari Australia umumnya memakai alat musik ini buat mengiringi lagu serta tarian tradisionalnya.
Mbira
Instrumen ini merupakan instrumen petik yang berasal dari Negara Zimbawe yang merupakan kepunyaan dari suku Shona. Mbira sendiri diperkirakan telah dibuat serta digunakan sejak kurang lebih 1000 tahun yang lalu serta masih ada hingga sekarang. Bentuk alat musik tradisional ini tergolong unik yang terbuat dari lempengan logam dengan seukuran pegangan sendok.
Suara yang dihasilkannya juga cenderung bervariasi serta indah. Suku Shona mempercayai jikalau alat musik ini bisa memanggil roh roh nenek moyang mereka sehingga mereka bisa berkomunikasi serta meminta bimbingan mengenai suatu permasalahan pada suku tersebut.